Notes From Thai #1

Berburu Makanan Halal di Chiang Mai

            Melewati daratan Yangon hingga tiba di Chiang Mai. Bandaranya kecil tetapi cukup bersih. Orang-orang berbaris menunggu penumpang. Mr.Yogi Sidik Prasojo, dijemput oleh mahasiswi dari Universitas Maejo. Lega tidak perlu menunggu lama. Menggunakan mobil bewarna silver melaju kencang menuju Universitas Maejo.
Faculty of Animal Science and Technology terletak di bagian timur Universitas Maejo. Disamping jalan tidak tampak seperti jalan kampus melainkan rumah-rumah yang menjual makanan. Kegiatan hari pertama begitu cepat, sampai di Fakultas harus mengikuti rapat perkenalan dan selesai itu menuju penginapan.
Makanan yang terlihat di papan rumah makan memang sangat menggiurkan tetapi berbahaya. Tidak ada satupun restauran disekitar jalan yang tidak menggunakan produk babi. Wah, perut sudah tidak tahan, mie instan (semua pasti tahu merknya, hahaha) yang saya bawa ada di kantor utama. Hujan turun, berhenti sejenak di tempat makan. That’s right, dugaan kita benar, penjualnya tidak mengerti bahasa Inggris dan sepertinya semua yang dijajakan mengandung babi. Menunggu lama untuk memutuskan mengisi perut.
Penjual mundur satu langkah kebelakang. Dan…taraaaa. Barisan telur-telur di rak menjadi pertanda bahwa saya harus segera makan. Seperti memainkan Angry Bird mencari telur emas. Saya sebagai Angry Bird dan menemukan telur emas. Saatnya makan…

 

Kita adalah apa yang kita makan

            Allah SWT. menginginkan tubuh kita tetap bersih dan terjaga kesehatannya. Makanan yang bergizi dan halal memberikan dampak baik bagi metabolisme tubuh kita. Kita adalah apa yang kita makan. Saat makanan di mulut, makanan diteruskan ke rongga mulut setelah dikunyah oleh gigi. Proses mastikasi diakhiri dengan oklusi yaitu saat rahang bawah tetap tempat dan gigi dari atas mulai mendekat. Ukuran yang kecil tersebut memungkin darah dan cairan getah bening mengangkut menuju sel-sel tubuh yang memerlukan.

Lanjutkan membaca Notes From Thai #1