Magang Penuh Cerita dan Makna

Selama seminggu melaksanakan program magang. Magang kali ini beda. Tidak hanya diikuti oleh teman-teman di satu universitas. Tetapi gabungan berbagai macam universitas. Pada kesempatan magang kali ini, saya berkesempatan belajar di PT. Citra Agro Buana Semesta (CABS) bersama kawan-kawan dari Medan, Padang, Jambi, Bogor, Bandung, Malang, Jogja, bahkan Toli-Toli. Saya menyebutnya Tim Magang Nasional untuk Indonesia.

Sekilas mengenai perusahaan tempat kami magang. PT. CABS merupakan perusahaan peternakan yang bergerak dalam bidang penggemukan sapi potong. Terletak di Desa Mekarasih, Malangbong. Berjarak sekitar 8 km dari Terminal Malangbong ke arah Wado. Jika naik bus dari arah Jogja dapat turun di terminal Malangbong, kemudian melanjutkan menuju perusahaan menggunakan angkot seharga 3k atau ojek 5-10k –harga tergantung waktu. Menggunakan kereta api dari Jogja dapat turun di Stasiun Cipendeuy, kemudian menggunakan Ojek menuju perusahaan menggunakan ojek. Stasiun Cipendeuy ditempuh sekitar 15 menit dari Terminal Malangbong –kondisi jalan ramai lancar. Dapat menampung lebih dari 7500 ekor sapi yang digemukkan di PT. CABS. Rata-rata sapi potong yang digemukkan adalah jenis Brahman Cross dan Red Brahman (BX dan RB).

Tim Magang Nasional yang seluruhnya tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI). Kegiatan yang dilaksanakan selama magang adalah mengikuti proses produksi sapi potong. Dimulai dari proses perlakuan saat datangnya sapi hingga sapi hendak dilakukan penjualan. Di Hari terakhir, tim magang nasional berkesempatan melihat feedmil di perusahaan dan domba garut yang dipelihara. Nanti akan saya ceritakan dan meyakinkan bahwa Domba Garut benar-benar berasal dari Indonesia, bukan yang negara lain –namanya juga Domba Garut, hehehe.

Kegiatan yang kami laksanakan benar-benar baru saya alami. Mungkin selama kuliah jarang melakukan hal-hal seperti dilaksanakan saat magang. Seperti mengambil sampel darah untuk pengecekan Brucellosis, pemasangan Ear Tag, hingga Menggiring ratusan sapi untuk dipindahkan tempatnya. Biasanya saya mengambil sampel darah ayam untuk identifikasi penyakit. Tetapi kali ini diberi kesempatan untuk mengambil darah di bagian vena kogsigeal, pembuluh darah di bagian ekor. Bakteri yang biasanya menyerang sapi yaitu Brucella Abortus yang dapat menyebabkan keguguran pada sapi yang bunting. Saking bahayanya, Indonesia mencanangkan untuk bebas Brucellosis. Sampel darah yang diambil kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan penyakit.

Pemasangan Ear Tag. Tentu ini merupakan pertama kali dilakukan. Tidak tega itu pasti. Tetapi inilah yang terbaik. Seluruh sapi yang dipelihara perlu dilakukan pendataan. Berapa sapi yang masuk dan sapi keluar. Setiap sapi diberi Ear Tag dengan sistem penomoran dan terdapat nama perusahaan diatasnya. Masing-masing Sapi tentu tidak ada yang dikehendaki untuk diberi Ear Tag. Tetapi inilah tantangannya. Setiap bekerja harus hati-hati dalam memasangkannya. Ada cara sendiri agar sapi tidak mengamuk. Biasanya pekerja lewat belakang dan jangan sampai sapi ketahuaan dengan gerak-gerik pekerja.

Ini dia yang cukup seru. Menggiring sapi. Ratusan sapi diarahkan menuju ke tempat identifikasi. Awalnya menggiring terlihat mudah tetapi saat terjadi keramaian pada jalan sapi menuju tempat identifikasi, sapi berbalik. Setelah kita usir, sapi berbalik menyerang kita. Mirip dalam festival matador di Spanyol. Ratusan sapi siap menyerang manusia. Sebenarnya cukup mudah untuk menggiring sapi. Asalkan lingkungan disekitarnya tidak menakutkan. Saya pernah mengikuti seminar mengenai Animal Walfare. Dalam bahasannya terdapat materi mengenai handling sapi. Sapi akan takut dengan apapun yang ada di depannya. Jadi saat melakukan pemindahan sapi sebaiknya dicek terlebih dahulu bahwa tidak ada pemandangan yang menganggu penglihatan sapi. Sapi memiliki penglihatan yang tidak begitu baik. Sehingga sapi sangat sensitive terhadap yang ada disekitarnya. Tidak diperlukan alat-alat yang menyakitkan ternak untuk memindahkan sapi apabila dilakukan dengan prosedur yang benar. Lingkungan atau prosedur yang tepat akan mengurangi kondisi stress pada sapi potong. Selesai dimasukkan di gangway. Sapi kemudian secara bergiliran menuju tempat penimbangan dan dilakukan pengelompokkan berdasarkan beratnya.

Hari terakhir saatnya kita mempelajari domba garut. Sempat menjadi isu panas akhir-akhir ini mengenai kepemilikan domba garut. Dari namanya saja, domba garut jelas milik Indonesia. Apakah di negara lain ada daerah bernama Garut? Domba garut memiliki corak berbeda-beda yang mendukung performa dan harga yang disematkan untuk masing-masing domba garut. Domba garut memiliki cirri-ciri tersendiri di tanduknya. Terdapat tiga macam jenis tanduk. Tanduk yang kearah dalam, tanduk kearah luar dan tanduk yang menyerupai cincin. Menurut kepercayaan warga sekitar, domba garut yang bagus adalah yang tidak memiliki bagian kosong pada bagian ekornya. Jika terdapat seperti circle di bagian ekor maka harga domba garut bisa jadi turun. Domba garut adalah salah satu ternak kebanggaan Indonesia. Tidak cuma performa yang menarik. Tetapi kekuatannya juga mengundang decak kagum. Di daerah Jawa Barat sering dilaksanakan kontes domba garut atau adu tangkas domba garut. Jika berminat silahkan mampir ke Garut untuk menyaksikan ketangkasan domba garut. Hanya di Indonesia.

Ini yang beda

                Seperti saya ungkapkan diawal. Magang adalah hal biasa bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa peternakan. Ilmu dari bangku kuliah akan semakin kaya dengan penambahan ilmu lapangan. Menarik saat kita melihat ada sesuatu yang mengganjal antara yang dipelajari. Terkadang berbeda. Tetapi tidak jarang juga ada yang sama bahkan sangat sesuai dengan yang kita pelajari. Bahkan terkadang ada yang menjadi panduan untuk teori yang akan dipelajari. Melalui magang kita juga dapat memperkaya khasanah pengetahuan dalam membuka usaha peternakan.

                Menurut saya ada yang menarik dalam magang yang saya laksanakan bersama teman-teman ISMAPETI kali ini. Saat kita harus bersama-sama tinggal. Masak bersama. Melaksanakan kegiatan bersama. Menciptakan ide bersama. Menyelesaikan konflik bersama. Saling menambah dan belajar dari pengalaman orang lain. Saling memberikan masukan untuk pribadi orang lain. Jarang ada kegiatan ISMAPETI yang seperti ini. Saya merekomendasikan untuk diadakan kembali pada bulan-bulan berikutnya. Kegiatan ini dapat merekatkan hubungan masing-masing mahasiswa peternakan. Dapat saling berbagi.

                Seru saat kita harus masak sendiri. Menentukan menu makanan sendiri. Pasar Malangbong terletak jauh dari perusahaan. Harus menggunakan angkot terlebih dahulu. Jalanan curam dan apabila malam hari cukup rawan. Sehingga saat akan makan malam perlu ada yang menemani. Sering terjadi tindak kejahatan di daerah-daerah yang sepi. Rasanya memang campur aduk. Tapi ini yang bikin rindu. Ini yang bikin kangen antara kita. Setiap orang beda-beda menambahkan garam atau gula. Apa mungkin tergantung daerah asal? Hahaha….

                Sampai-sampai masalah hati juga ada dalam magang kali ini. Salah satu permainan, Truth or Dare bikin semuanya merinding disko. Harus berkata jujur atau menerima tantangan. Bagi yang tidak bermasalah, mungkin akan biasa untuk mengambil sikap jujur atau menerima tantangan. Bagi yang rahasianya tidak mau disampaikan, mereka akan lebih memilih tantangan. Walau susah, akan mereka lakukan. Tidak jarang setiap orang memberikan pernyataan yang mencengangkan dalam setiap kali gilirannya diberi pertanyaan. Botol saus berputar dan pas giliran saya untuk menjawab pertanyaan mereka dengan jujur. Lega walau harus malu menyampaikannya. Tapi inilah kita. Jadilah diri kita dan semua orang pasti akan menerima kita. Permainan ini berlangsung dua kali. Kesemuanya menarik dan tidak membosankan. Hawa Malangbong yang dinginpun tidak terasa. Semua dilalui dengan santai dan penuh kebersamaan.

                Di akhir kegiatan, saya merasa perlu tempat yang tenang. Sendiri dan menulis apa yang saya alami selama satu minggu yang lalu. Tidak memberikan kesempatan diri untuk bercanda adalah satu yang perlu dilakukan. Tidak baik memang dalam kondisi bahagia untuk menyindiri. Tetapi inilah saya. Perlu suasana yang tenang untuk menulis dan menyampaikan evaluasi diri. Dari kegiatan ini saya menambah daftar evaluasi diri saya, Menambah apa yang perlu saya capai dan cara-cara jitu untuk mencapainya. Kegiatan ini memberikan saya ruang untuk belajar banyak soal menjaga hubungan dan mencapai suatu cita-cita dengan memanfaatkan hubungan antar sesama. Bersyukur memiliki sahabat-sahabat yang istimewa. Memberikan kesempatan saya untuk belajar dalam situasi-situasi tertentu. Tapi inilah yang perlu saya tekankan “MENJAGA HUBUNGAN”. Tidak ada kata pecah walau kita berbeda suku. Dari Jawa, Medan, Sulawesi, Kalimantan kami semua bekerja dalam kebersamaan. Saya percaya apabila kita bekerja dengan cinta semua tidak akan terasa melelahkan. Semoga akan ada Magang Nasional ISMAPETI yang lebih menyenangkan. Sampai jumpa di Indolivestock di Jakarta Convention Center, 4-6 Juli 2012. Berawal dari kita, Peternakan Indonesia akan semakin maju.  Yogi Sidik.

2 tanggapan untuk “Magang Penuh Cerita dan Makna”

Tinggalkan komentar